CNR Jadi Incaran
TONDANO
- Partai Golkar (PG) Minahasa merasa tersanjung dengan munculnya wacana, Ketua
DPD II PG Minahasa Careig Naichel Runtu (CNR), didaulat menjadi calon bupati Minahasa
periode berikutnya oleh para calon kandidat lainnya.
Hal
itu menurut Sekretaris PG Minahasa Febry Suoth, menunjukkan CNR adalah sosok
yang memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di Minahasa. Selain itu
menunjukkan ketokohan, kharisma dan sepak terjang CNR selama ini telah
diperhitungkan.
“Kami
sangat berbangga hati dengan tawaran-tawaran itu, dan saya belum bisa membuka
dari siapa tawaran-tawaran itu saat ini. Namun PG Minahasa tidak terbuai dengan
sanjungan ini. Sebab saat ini PG Minahasa masih konsentrasi dalam pengabdian
kepada masyarakat. Selain itu, ada mekanisme partai yang harus dijalani untuk
ditetapkannya calon bupati dan wakil bupati Minahasa dari PG,” kata Febry.
Wacana
yang mengemuka tersebut menurut Febry yang juga anggota DPRD Kabupaten Minahasa
ini, sudah banyak terdengar di kalangan pengurus partai dan masyarakat. Namun
menurutnya, CNR tidak langsung bersikap responsif.
CNR
menurut Febry, tetap terbuka pada siapapun yang ingin ber komunikasi dengan
dirinya. Dan saat ini, konsentrasi CNR belum terfokus pada tawaran-tawaran
tersebut, dan masih fokus menjalankan tugasnya yang diamanatkan oleh rakyat
sebagai anggota DPRD Minahasa.
“Ada
saatnya bicara soal itu, dan CNR tidak mau mencampur adukkan tugasnya sebagai
anggota DPRD dengan urusan politik praktis saat ini. Hanya yang perlu dicatat
adalah beliau komitmen untuk membangun Minahasa ke arah lebih baik,” tegasnya.
Selain
itu menurut Febry, apa yang dilakukan CNR selama ini adalah sebuah bukti sikap
dan mental seorang pemimpin yang mengutamakan kepentingan umum, daripada
kepentingan diri sendiri. Kerja-kerja aksi nyata lebih dipilih CNR untuk lebih
dekat dengan rakyat, agar terjadi komunikasi yang lancar sehingga aspirasi
dapat terserap dengan baik.
“Tidak
berpolemik di media, sesekali mengeluarkan pernyataan yang berdampak positif
untuk rakyat, hadir di lingkungan-lingkungan warga adalah sikap yang
ditunjukkan beliau. Bukan berarti karean tidak terpublikasi kegiatan-kegiatan
atau pemikirannya di media, dianggap tidak kompeten. Sebab saat ini,
aktualisasi dari pemikiran dan pandangannya lebih diterapkan kepada warga agar
lebih berguna. Jadi tunggu saja tanggal mainnya,” pungkas Febry.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar