Tondano, (Antara Sulut) – Calon Bupati Minahasa Careig Naichel Runtu (CNR), menekankan pentingnya memahami penegakan hukum dan HAM serta pendidikan politik bagi warga GMIM.
Careig yang juga bertugas sebagai Ketua Tim Kerja “Penyuluhan Hukum & HAM Pendidikan Politik Warga GMIM Tahun 2012” mengatakan, penegakan hukum dan HAM serta pendidikan politik adalah dua pilar penting demokrasi. Sebab menjaga dan merawat demokrasi akan menciptakan masyarakat sejahtera, adil, terbuka dan berkeadaban.
“Sistem demokrasi Indonesia adalah pilihan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Membangun suatu sistem demokrasi tidak mudah, banyak negara jatuh bangun membangun demokrasi, dan Indonesia berhasil melewati ini. Pilpres, Pileg bahkan hingga Pemilukada telah kita lewati, yang berjalan demokratis dan damai. Dan nanti harus kita buktikan pada pelaksanaan Pemilukada Minahasa 20012 ini,” kata Careig, saat sambutan di Jemaat “Siloam”, Tonsealama, Wilayah IV, Sabtu (21/70.
Pada acara yang dihadiri Wakil Ketua BPMS GMIM, Pdt.J.J.Plagiten, STh dan Bupati Minahasa, Stefanus Vreeke Runtu (SVR) ini, Careig menjabarkan demokrasi tanpa kesadaran dan penegakan hukum hanya akan mengantarkan masyarakat pada kebebasan tanpa batas dan anarki. Sementara demokrasi tanpa pendidikan politik yang berkeadaban, hanya akan menjebak kita pada pelaksanaan prosedur-prosedur demokrasi (seperti ritual pemilu), namun jauh dari cita-cita demokrasi itu sendiri.
Karenanya, warga GMIM yang adalah bagian dari masyarakat Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara dan bagian dari bangsa Indonesia menjadi salah satu penentu tegaknya demokrasi. Karena itu, saatnya GMIM tampil di depan sebagai Laskar-Laskar Kristus yang dinyatakan dalam Ef 6:14 “..berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,..!” Untuk mewujudkan Minahasa dan Sulawesi Utara yang sejahtera, makmur dan berkeadilan sosial.
Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh perutusan dari 30 wilayah dan 231 Jemaat GMIM yang ada di Kabupaten Minahasa. Serta dihadiri para peserta yaitu para Pendeta (Ketua Wilayah dan Jemaat), para Pelayan Khusus (Pendeta Pelayanan, Guru Agama, Penatua dan Syamas) dan anggota jemaat pemerhati hukum, HAM dan politik;
“Total ada 100 peserta yang siap mengikuti kegiatan ini,” pungkas Careig.http://manado.antaranews.com/berita/16901/careig--pendidikan-politik-penting-bagi-warga-gmim
Careig yang juga bertugas sebagai Ketua Tim Kerja “Penyuluhan Hukum & HAM Pendidikan Politik Warga GMIM Tahun 2012” mengatakan, penegakan hukum dan HAM serta pendidikan politik adalah dua pilar penting demokrasi. Sebab menjaga dan merawat demokrasi akan menciptakan masyarakat sejahtera, adil, terbuka dan berkeadaban.
“Sistem demokrasi Indonesia adalah pilihan kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Membangun suatu sistem demokrasi tidak mudah, banyak negara jatuh bangun membangun demokrasi, dan Indonesia berhasil melewati ini. Pilpres, Pileg bahkan hingga Pemilukada telah kita lewati, yang berjalan demokratis dan damai. Dan nanti harus kita buktikan pada pelaksanaan Pemilukada Minahasa 20012 ini,” kata Careig, saat sambutan di Jemaat “Siloam”, Tonsealama, Wilayah IV, Sabtu (21/70.
Pada acara yang dihadiri Wakil Ketua BPMS GMIM, Pdt.J.J.Plagiten, STh dan Bupati Minahasa, Stefanus Vreeke Runtu (SVR) ini, Careig menjabarkan demokrasi tanpa kesadaran dan penegakan hukum hanya akan mengantarkan masyarakat pada kebebasan tanpa batas dan anarki. Sementara demokrasi tanpa pendidikan politik yang berkeadaban, hanya akan menjebak kita pada pelaksanaan prosedur-prosedur demokrasi (seperti ritual pemilu), namun jauh dari cita-cita demokrasi itu sendiri.
Karenanya, warga GMIM yang adalah bagian dari masyarakat Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara dan bagian dari bangsa Indonesia menjadi salah satu penentu tegaknya demokrasi. Karena itu, saatnya GMIM tampil di depan sebagai Laskar-Laskar Kristus yang dinyatakan dalam Ef 6:14 “..berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,..!” Untuk mewujudkan Minahasa dan Sulawesi Utara yang sejahtera, makmur dan berkeadilan sosial.
Untuk diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh perutusan dari 30 wilayah dan 231 Jemaat GMIM yang ada di Kabupaten Minahasa. Serta dihadiri para peserta yaitu para Pendeta (Ketua Wilayah dan Jemaat), para Pelayan Khusus (Pendeta Pelayanan, Guru Agama, Penatua dan Syamas) dan anggota jemaat pemerhati hukum, HAM dan politik;
“Total ada 100 peserta yang siap mengikuti kegiatan ini,” pungkas Careig.http://manado.antaranews.com/berita/16901/careig--pendidikan-politik-penting-bagi-warga-gmim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar